Iklan

Rumah “Menggantung” di Bantaran Sungai Padang, Banjir Bandang Tinggalkan Ancaman Nyata

16 Desember 2025, 11:21 WIB


Suluah.id - Pagi itu, suasana di Jalan Koto Tuo, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Padang, terasa berbeda. Sebuah rumah tampak “tergantung”, seolah menantang hukum gravitasi. 

Bagian belakangnya sudah tak lagi bertapak. Tanah penyangga rumah itu terkikis habis oleh derasnya banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada 28 November 2025 lalu.

Rumah yang dihuni dua kepala keluarga—Muslim Syawal dan Sumarlis—berdiri persis di bantaran Sungai Lubuk Minturun, RT 1/RW 1, tak jauh dari Jembatan Bypass. Kini, lantai bagian belakang rumah itu telah hilang, terseret arus sungai. Yang tersisa hanya bagian depan rumah yang masih tampak kokoh, meski menyimpan risiko besar.

Ancaman keselamatan itulah yang membuat Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan, turun tangan. Tanpa menunggu waktu lama, ia bersama perangkat kecamatan mendatangi lokasi dan meminta penghuni segera meninggalkan rumah.

“Rumah ini sudah tidak layak dihuni. Sebagian bangunan berada di atas aliran sungai dan sangat membahayakan,” kata Fizlan, Senin (15/12/2025).

Beruntung, pemilik rumah bersikap kooperatif. Setelah diberi pemahaman, kedua keluarga tersebut memilih mengungsi ke rumah kerabat yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal mereka semula.

“Alhamdulillah, pemilik rumah memahami risikonya dan langsung mengungsi,” ujar Fizlan.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan bahaya tinggal di bantaran sungai. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berulang kali menegaskan bahwa erosi tebing sungai saat banjir dapat terjadi secara cepat dan tak terduga. 

Sementara itu, data BMKG menunjukkan curah hujan di Sumatera Barat masih tergolong tinggi, yang berpotensi meningkatkan debit sungai secara mendadak.

Fizlan pun mengimbau warga untuk menjauhi bibir sungai, terutama di musim hujan. “Keselamatan harus jadi prioritas. Jangan menunggu sampai terjadi korban,” tegasnya.

Rumah yang kini “menggantung” itu menjadi saksi bisu bahwa alam tak pernah berkompromi—dan kewaspadaan adalah kunci untuk bertahan.
(*)
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Rumah “Menggantung” di Bantaran Sungai Padang, Banjir Bandang Tinggalkan Ancaman Nyata

Iklan