Iklan

Jumat, Hari Terbaik untuk Bersedekah: Rahasia Berkah yang Kerap Terlewat

03 Oktober 2025, 10:54 WIB


suluah.id - Setiap pekan, ada satu hari yang begitu istimewa dalam Islam. Hari itu bukan sekadar penanda akhir kerja atau liburan akhir pekan. Ia lebih dalam, lebih sarat makna. Itulah Jumat, sayyidul ayyam—penghulu semua hari.

Di hari inilah, langit seakan terbuka lebih lebar, doa lebih dekat dikabulkan, dan pahala kebaikan berlipat ganda. Tak heran, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai waktu penuh keberkahan. 

Dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
"Di dalamnya terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim menepatinya dalam keadaan berdoa, melainkan akan dikabulkan untuknya.”

Nah, salah satu amalan yang paling dianjurkan di hari Jumat adalah sedekah.

Mengapa Sedekah di Hari Jumat Spesial?


Kalau ditanya kenapa sedekah di hari Jumat begitu dianjurkan, jawabannya sederhana: karena hari ini adalah momentum terbaik untuk menyucikan harta sekaligus jiwa.

Bayangkan sedekah itu seperti benih yang ditanam di tanah paling subur, saat musim hujan turun deras. Hasilnya tentu jauh lebih cepat tumbuh, lebih subur, dan berbuah lebih lebat.

Bahkan Rasulullah SAW memberikan perumpamaan menarik tentang orang yang gemar bersedekah: setiap sedekah yang ia keluarkan ibarat baju besi yang makin lama makin longgar, hingga menutupi dan melindungi dirinya sepenuhnya. Sebaliknya, orang yang pelit justru merasa sempit dan terhimpit (HR. Al-Bukhari).


Teladan Sahabat: Abu Bakar dan Kedermawanan yang Tak Pernah Tergantikan


Sejarah mencatat, para sahabat Nabi adalah teladan dalam kedermawanan. Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, misalnya, pernah menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah. 

Saat ditanya Rasulullah SAW apa yang ditinggalkan untuk keluarganya, ia menjawab mantap: Aku tinggalkan Allah dan Rasul-Nya.”

Kisah ini bukan soal jumlah harta, tapi soal keyakinan, keikhlasan, dan kesungguhan dalam memberi.

Relevansi di Masa Kini


Di era modern, di tengah kesibukan dan tekanan hidup, sedekah justru semakin penting. Ulama kontemporer, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi, dalam kitab Fiqh Az-Zakat, menegaskan bahwa sedekah bukan sekadar membersihkan harta, tapi juga menyucikan hati dari sifat kikir dan cinta dunia.

“Allah membalas sedekah tidak hanya dengan harta,” tulis Al-Qardhawi. “Tapi bisa dengan kesehatan, ketenangan jiwa, keluarga yang harmonis, atau dimudahkan urusan.”

Artinya, sedekah itu investasi spiritual. Balasannya multidimensi, seringkali hadir dalam bentuk yang tak kita duga.

Menyalurkan Sedekah dengan Tepat


Di zaman sekarang, menyalurkan sedekah jadi lebih mudah. Banyak lembaga resmi dan terpercaya yang menyalurkan donasi ke berbagai program nyata. 

Misalnya Islamic Relief Indonesia yang sudah berpengalaman membantu masyarakat sejak lama. Program mereka mencakup:

Infaq Berkah: paket makanan bergizi untuk dhuafa dan anak yatim.

Perumahan Tahan Gempa: membantu keluarga miskin memiliki rumah layak huni.

Sponsor Anak Yatim: dukungan pendidikan dan kesehatan.

Wakaf Sumur Air Bersih: akses air bersih bagi daerah krisis air.

Pemulihan Bencana: bantuan darurat dan dukungan psikososial.

Islamic Ultra Poor Graduation: modal usaha dan pelatihan keterampilan.

Bantuan untuk Palestina: menyalurkan infaq langsung ke saudara-saudara kita di Gaza dan sekitarnya.

Dengan saluran resmi dan amanah, sedekah kita bisa menjangkau lebih banyak orang, dari pelosok negeri hingga kawasan konflik.

Mulai dari yang Kecil, Lakukan dengan Konsisten


Sedekah tak harus menunggu kaya. Bahkan recehan yang ikhlas bisa jadi sangat berharga di sisi Allah. Ingat pesan Rasulullah, Jagalah diri kalian dari api neraka, walaupun hanya dengan sebiji kurma.” (HR. Bukhari-Muslim).

Artinya, sekecil apa pun yang kita berikan, tetap bermakna besar jika lahir dari hati yang tulus.

Jumat, Momentum Emas untuk Berbagi


Jumat bukan hanya soal shalat Jumat, bukan hanya tentang doa yang mustajab. Ia juga kesempatan terbaik untuk berbagi.

Mari jadikan Jumat bukan sekadar rutinitas, tapi momen emas untuk memperkuat ikatan dengan Allah sekaligus peduli pada sesama. 

Karena pada akhirnya, harta yang benar-benar kita miliki bukanlah yang tersimpan di rekening, melainkan yang kita infakkan di jalan kebaikan.(*)
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Jumat, Hari Terbaik untuk Bersedekah: Rahasia Berkah yang Kerap Terlewat

Iklan