Iklan

BSMI Padang Panjang Obati Luka dan Pulihkan Asa Warga Terdampak Banjir Longsor di Palembayan

21 Desember 2025, 21:20 WIB


Agam, suluah.id – Di sebuah ruang kelas sederhana SD 05 Jorong Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, suasana Ahad pagi (21/12/2025) terasa berbeda. Bangku-bangku belajar berubah fungsi menjadi tempat pemeriksaan kesehatan. 

Warga datang satu per satu, untuk memeriksakan kesehatannya dan mendapatkan pengobatan, sebagian lagi menahan nyeri yang sudah berminggu-minggu dirasakan.

Di tempat inilah Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Padang Panjang menghadirkan layanan kesehatan gratis, sekaligus membawa bantuan kemanusiaan bagi ratusan kepala keluarga yang masih berjuang pulih pascabencana.




Tak semua warga mampu datang ke posko. Menyadari kondisi itu, tim kesehatan BSMI memilih mendatangi langsung rumah-rumah korban. Di Jorong Koto Gadang, salah seorang warga korban bencana masih mengalami luka yang memerlukan penanganan medis lanjutan.

Dengan peralatan sederhana namun lengkap, dr. Yunita Saraswati, dr. Sri Angraeni, Sp.PD, Subsp.G.E.H. (K), FINASIM, dan dr. Fuad Sazli bersama tim medis BSMI memberikan layanan pengobatan yang optimal.




“Kami tidak ingin ada warga yang terlewat hanya karena keterbatasan akses atau kondisi fisik,” kata dr. Yunita Saraswati, Ketua BSMI Kota Padang Panjang, di sela kunjungan rumah.

Selain pengobatan massal, BSMI juga menyalurkan bantuan sembako, alat masak, uang tunai, perlengkapan ibadah, Al-Qur’an, pakaian layak pakai, serta perlengkapan mandi. Bantuan tersebut diserahkan di posko SD 05 Kayu Pasak dan posko Jorong Kampuang Tangah Timur, Nagari Salareh Aia Timur.

Bagi sebagian warga, bantuan itu bukan sekadar barang, melainkan penopang kehidupan sehari-hari yang sempat terganggu.




“Yang kami rasakan bukan hanya bantuan, tapi perhatian. Kami merasa tidak sendiri,” ujar salah seorang warga Palembayan dengan mata berkaca-kaca.

Dalam layanan pengobatan gratis massal, keluhan warga beragam, mulai dari tekanan darah tinggi, nyeri sendi, gangguan lambung, hingga luka yang belum sembuh. Tim medis melakukan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, kolesterol, asam urat, perawatan luka, serta konsultasi kesehatan umum.




Menurut dr. Sri Angraeni, kondisi pascabencana sering membuat masyarakat menunda berobat karena fokus pada pemulihan ekonomi dan tempat tinggal.
“Keluhan ringan yang dibiarkan bisa menjadi masalah serius. Karena itu, pemeriksaan dini dan edukasi kesehatan sangat penting,” ujarnya.

Tak berhenti pada pengobatan, BSMI juga memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pencegahan demam berdarah, mengingat kondisi lingkungan pascabencana berpotensi menjadi sarang penyakit.




Edukasi ini disampaikan secara sederhana dan komunikatif, agar mudah dipahami oleh warga dari berbagai usia.

Bagi BSMI Kota Padang Panjang, aksi kemanusiaan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga akses kesehatan masyarakat di wilayah pelosok Sumatra Barat.



“Kami akan terus bergerak sesuai kebutuhan masyarakat. Selama masih ada wilayah yang sulit menjangkau layanan kesehatan, BSMI akan hadir,” tegas dr. Yunita. 

Di tengah keterbatasan fasilitas dan jarak yang jauh dari pusat layanan kesehatan, kehadiran tim medis di Palembayan hari itu menjadi pengingat sederhana: bahwa harapan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari ruang kelas kecil di pelosok nagari.(*) 
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • BSMI Padang Panjang Obati Luka dan Pulihkan Asa Warga Terdampak Banjir Longsor di Palembayan

Iklan