Iklan

Saat Hati Terasa Sesak: Temukan Ketenangan dalam Sujud

29 Oktober 2025, 06:55 WIB


Suluah.id - Ada masa ketika hidup terasa berat. Dada seolah sesak, pikiran kalut, dan semua hal terasa menumpuk tanpa arah. 

Di momen seperti itu, sebagian orang mencari pelarian — ada yang menenangkan diri di alam, ada yang mengobrol dengan teman, bahkan ada pula yang sekadar menatap langit berharap ketenangan datang.

Namun, bagi seorang mukmin, jalan keluar itu seringkali lebih dekat dari yang disangka: sujud.

Sumber Kedamaian yang Sering Terlupakan


Al-Qur’an menggambarkan dengan indah perasaan sesak yang bahkan dirasakan oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan.”
(QS. Al-Hijr: 97)

Tapi lihat bagaimana Allah memberikan resepnya:
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud.”
(QS. Al-Hijr: 98)

Pesannya sederhana: ketika dada terasa sesak — sujudlah.

Ritme Spiritual di Tengah Hiruk Pikuk


Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman:
“Wahai anak Adam! Janganlah kamu malas untuk shalat empat rakaat di awal hari, niscaya Aku akan mencukupimu hingga akhir hari.”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Empat rakaat itu bisa bermakna shalat Fajar dan dua rakaat qabliyah, atau shalat Dhuha. Intinya, awali hari dengan menyentuh tanah — dalam sujud — agar hidupmu lebih ringan dijalani.

Bahkan Huzaifah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah ﷺ menghadapi masalah besar, beliau segera menunaikan shalat

Di tengah tekanan, beliau mencari ketenangan bukan di luar, tapi dalam komunikasi langsung dengan Sang Pencipta.

Sujud: Terapi Jiwa yang Diakui Ilmu Pengetahuan


Menariknya, kini ilmu pengetahuan modern mulai membenarkan bahwa sujud bukan sekadar ibadah, tapi juga memiliki efek terapeutik nyata.

Penelitian dari Journal of Behavioral Sciences (2018) menyebutkan bahwa gerakan rukuk dan sujud dapat membantu mengurangi kadar hormon stres (kortisol), meningkatkan fokus, dan memperbaiki suasana hati. 

Sujud yang dilakukan dengan khusyuk merangsang aliran darah ke otak, menenangkan sistem saraf, serta menurunkan tekanan darah.

Bagi psikolog klinis, seperti Dr. Dewi Rahmawati, M.Psi., sujud bisa diibaratkan sebagai bentuk meditasi tertinggi seorang Muslim. “Dalam posisi sujud, seseorang melepaskan ego, merendahkan diri sepenuhnya di hadapan Allah. Di situlah letak kelegaan batin yang tak bisa digantikan aktivitas lain,” jelasnya.

Ketika Dunia Terasa Berat, Kembali ke Sajadah


Dalam dunia yang serba cepat, seringkali kita lupa berhenti sejenak. Padahal, saat hati sesak, bukan selalu berarti kita butuh lebih banyak hiburan — bisa jadi, kita hanya butuh lebih lama di sajadah.

Sujud bukan sekadar ritual. Ia adalah tempat bersandar paling aman, ketika semua sandaran lain mulai goyah.

Seperti kata pepatah Arab,
Siapa yang sujud di hadapan Allah dengan sepenuh hati, tak akan jatuh di hadapan masalah dengan ketakutan.”

Jadi, saat hidup mulai terasa berat dan hati seolah terhimpit — berhentilah sebentar. Ambil wudhu, hamparkan sajadahmu, dan sujudlah. Karena di titik terendah itu, sering kali justru kita menemukan ketenangan tertinggi.
(*)
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Saat Hati Terasa Sesak: Temukan Ketenangan dalam Sujud

Iklan