Iklan

Kebaikan Kecil yang Menggetarkan Langit

06 Oktober 2025, 08:49 WIB

Suluah.id - Pernahkah kita melakukan hal kecil—seperti menyingkirkan duri dari jalan atau memberi minum kucing liar—lalu hati terasa begitu lapang? 

Kadang, kebaikan sederhana seperti itu justru membuka pintu berkah yang tak kita sangka.

Rasulullah ﷺ pernah berpesan:
"Kasihilah yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan mengasihi kalian.” (HR. Tirmidzi)

Kalimat singkat itu bukan sekadar nasihat moral. Ia adalah isyarat bahwa kasih sayang memiliki energi yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya.

Kasih Sayang yang Menyembuhkan


Sejarah Islam menyimpan banyak kisah yang menggetarkan. Ulama besar, Ibrahim bin Adham, pernah meriwayatkan tentang seorang lelaki Bani Israil. 

Tangannya lumpuh setelah ia tega menyembelih anak sapi di depan induknya. Namun, suatu hari ia menolong seekor anak burung yang jatuh dari sarang. Ajaib, seketika tangannya kembali pulih.

Apakah ini sekadar kebetulan? Tidak. Kisah itu mengajarkan bahwa kelembutan hati bisa mengundang rahmat Allah. Jika seekor burung kecil saja dijaga, bagaimana dengan manusia di sekitar kita?

Dari Abu Hurairah hingga Ilmu Modern


Sahabat Nabi, Abu Hurairah r.a., dikenal begitu penyayang terhadap kucing. Karena sikap itulah ia dijuluki Abu Hurairah (bapak kucing). Kasih sayangnya pada hewan menjadikannya pribadi yang lembut, hingga mudah menerima ilmu dan iman.

Menariknya, sains modern juga menguatkan hal ini. Penelitian dari University of California (2017) menunjukkan bahwa melakukan kebaikan kecil—seperti menolong orang lain atau memberi perhatian pada hewan—dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol. 

Bahkan, studi Harvard (2019) membuktikan bahwa empati membuat otak melepaskan dopamin, zat kimia yang memunculkan rasa bahagia.

Dengan kata lain, setiap kali kita berbuat baik, bukan hanya orang lain yang merasakan manfaatnya. Tubuh dan jiwa kita pun ikut sembuh.

Kasih Sayang yang Menular


Di era media sosial, kita sering melihat aksi kebaikan yang viral: mulai dari orang yang menolong hewan liar, membagikan makanan gratis, hingga gerakan gotong-royong membantu tetangga. Psikolog menyebutnya emotional contagion—emosi yang menular. 

Senyum seseorang bisa memicu senyum orang lain. Peduli pada sesama bisa menciptakan rantai kasih sayang yang panjang.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Artinya, setiap langkah kecil menuju kebaikan tidak pernah sia-sia. Senyum pada orang asing, memberi sedekah seikhlasnya, atau sekadar menyapa tetangga dengan ramah—semua bisa menjadi sebab turunnya rahmat.

Mari Mulai Hari Ini


Pertanyaan yang sederhana namun penting: Hari ini, siapa yang sudah kita bahagiakan?

Tidak harus dengan materi besar. Bisa dimulai dari hal kecil: mengangkat belanjaan orang tua, menenangkan teman yang sedang sedih, atau sekadar tidak membuang sampah sembarangan agar orang lain nyaman.

Kasih sayang adalah bahasa universal. Ia melampaui agama, bangsa, dan bahasa.

Seperti doa yang sering kita panjatkan:
"Ya Allah, jadikan hati kami penuh dengan kasih sayang, anugerahkan kelembutan-Mu, dan jadikan kami sebab kebahagiaan bagi makhluk-Mu."

Karena pada akhirnya, hidup yang penuh rahmat adalah hidup yang dipenuhi kasih.(*) 
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Kebaikan Kecil yang Menggetarkan Langit

Iklan