suluah.id - Bayangkan ini: tanggal muda masih jauh, saldo rekening tinggal serpihan, tagihan listrik dan cicilan datang bersamaan, dan di kantor, pekerjaan malah makin numpuk. Rasanya seperti hidup sedang mengejar kita—bukan sebaliknya.
Kalau kamu sedang mengalami hal itu, kamu tidak sendirian. Stres finansial ternyata bukan sekadar soal angka di rekening. Tekanan ini bisa menggerogoti kesehatan mental tanpa kita sadari.
💸 Ketika Uang (Tidak) Bicara, Tubuh yang Menjerit
Menurut survei yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), lebih dari 70% orang dewasa menyebutkan bahwa masalah keuangan adalah sumber stres terbesar mereka. Dan stres itu bukan hanya berhenti di kepala—tapi berdampak pada tidur, emosi, hingga kesehatan fisik."Masalah keuangan bisa memicu kecemasan, depresi, bahkan memperburuk penyakit kronis seperti darah tinggi," ujar dr. Novia Wahyuni, Sp.KJ, psikiater dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Lalu, bagaimana dengan keluarga muda dan pekerja di kota-kota besar di Indonesia? Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru menyentuh angka 49,68% pada 2022. Artinya, banyak yang belum memahami cara mengatur keuangan pribadi secara sehat—yang bisa berdampak panjang pada kesejahteraan mental mereka.
😓 Realita Pahit: Ketika Gaji Tak Lagi Menenangkan
Astri (29), seorang pegawai swasta di Jakarta, mengaku mulai merasa cemas setiap tanggal 20. "Itu saat saldo mulai habis, dan saya harus mulai pilih-pilih, mana kebutuhan yang bisa ditunda. Tapi akhirnya, saya sendiri yang merasa stres dan uring-uringan di rumah," katanya.Cerita Astri bukan satu-satunya. Di era digital dan gaya hidup yang serba cepat ini, tekanan sosial juga ikut memperparah. Media sosial sering jadi ladang perbandingan, tempat orang lain terlihat selalu ‘lebih mapan’ dan ‘lebih bahagia’.
🧠Uang dan Mental: Keduanya Perlu Dikelola
Psikolog klinis Rena Oktaviani, M.Psi mengatakan bahwa masalah keuangan sering menjadi pemicu utama konflik rumah tangga dan burnout kerja. “Ketika pasangan tidak sepakat dalam hal finansial, atau saat beban kerja tidak sebanding dengan penghasilan, stres bisa datang dari berbagai arah,” katanya.Namun, ada kabar baik: stres finansial bukan akhir dari segalanya. Ada solusi yang bisa kita mulai, dari hal-hal sederhana:
💡 Tips Mengelola Stres Finansial (Dan Menjaga Waras!)
- Catat dan Evaluasi Pengeluaran
- Tentukan Skala Prioritas
- Bangun Dana Darurat
- Bicara dengan Pasangan atau Orang Terpercaya
- Cari Bantuan Profesional
- Hindari Cicilan Konsumtif Berlebihan
🌿 Uang Boleh Seret, Tapi Jangan Sampai Mental Ikut Terperosok
Dalam dunia yang makin menuntut ini, kita memang tidak selalu bisa memilih seberapa besar penghasilan, tapi kita bisa memilih bagaimana meresponsnya. Dengan strategi finansial yang lebih bijak dan keberanian untuk mencari bantuan saat perlu, kita bisa menjaga kewarasan—dan dompet—tetap aman.Kesehatan mental adalah investasi jangka panjang. Dan seperti investasi apa pun, perlu perencanaan, komitmen, dan kesabaran.(*)