Tanah Datar, SULUAH.ID – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, melalui Dinas Pertanian setempat bekerja sama dengan Kodim 0307 Tanah Datar, mulai melaksanakan program optimasi lahan untuk memulihkan produktivitas lahan sawah warga yang terdampak banjir bandang.
Program ini dilaksanakan di berbagai nagari di Kecamatan Lima Kaum dan Rambatan sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana yang melanda daerah tersebut.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Pertanian Tanah Datar, program optimasi ini mencakup total 335 hektare lahan pertanian di 14 kecamatan. Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa angka ini telah melalui verifikasi ulang berdasarkan pemetaan lapangan.
"Jumlah 335 hektare itu merupakan lahan yang dikategorikan dalam kondisi berat dan memerlukan penanganan intensif," ungkap Sri Mulyani pada Senin, 4 November 2024.
Kegiatan optimasi lahan di Sumatera Barat ini merupakan bagian dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Korem 032 Wirabraja dengan Dinas Pertanian Provinsi. Di Kabupaten Tanah Datar sendiri, kerja sama diresmikan melalui perjanjian antara Kodim 0307 dan Dinas Pertanian Tanah Datar.
"Proses pengerjaan telah dimulai sejak 1 November dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024," jelas Sri.
Saat ini, delapan alat berat telah dikerahkan ke lokasi, terutama di Kecamatan Lima Kaum dan Rambatan yang masing-masing memiliki luas lahan terdampak sebesar 72,27 hektare dan 35,49 hektare. "Beberapa lahan yang tidak bisa diakses alat berat sedang dikerjakan secara manual oleh tim TNI bersama masyarakat dan kelompok tani," tambah Sri.
Berdasarkan pemetaan bersama TNI, sebaran lahan sawah yang terdampak tersebar di berbagai nagari di 14 kecamatan di Tanah Datar. Berikut rincian luas lahan yang dioptimalkan di beberapa kecamatan:
- Batipuh Selatan: Nagari Padang Laweh Malalo (8,67 hektare)
- Batipuh: Nagari Batipuh Ateh (7,77 hektare), Batipuah Baruah (18,21 hektare), Andaleh (7 hektare)
- Lima Kaum: Nagari Baringin (2,07 hektare), Limo Kaum (67,92 hektare)
- Lintau Buo Utara: Nagari Batu Bulek (1,8 hektare), Tanjung Bonai (0,53 hektare)
- Padang Ganting: Nagari Padang Ganting (14,03 hektare)
- Pariangan: Nagari Sawah Tangah (1,87 hektare), Sungai Jambu (11,45 hektare)
- Rambatan: Nagari Tigo Koto (4,66 hektare), Rambatan (30,83 hektare)
- Sungai Tarab: Nagari Pasie Laweh (10,76 hektare)
Sri Mulyani menekankan bahwa fokus utama pemerintah adalah mengembalikan fungsi lahan pertanian agar sawah-sawah tersebut dapat kembali produktif dan mendukung ketahanan pangan daerah. "Kami berharap sampai batas waktu yang ditargetkan, seluruh lahan dapat segera difungsikan kembali," ujar Sri.
Kerja sama ini diharapkan dapat memulihkan produktivitas pertanian di Tanah Datar pascabencana dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat.(BD)