Iklan

Setelah Vakum selama Pandemi, Didikan Subuh di Agam Kembali Dilaksanakan

06 Januari 2022, 06:35 WIB

Aktifitas didikan Subuh di sebuah masjid di Kota Padang (foto.dok.net) 

Suluah.id -- Setelah istirahat selama beberapa waktu karena pandemi Covid, kegiatan didikan subuh di Kabupaten Agam, Sumatra Barat kembali dimulai. Salah satunya dilaksanakan di halaman Kantor Wali Nagari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek.


“Didikan subuh dapat membentuk pribadi muslim sejati yaitu pribadi yang seluruh aspek kehidupannya berdasarkan Al-Quran dan Sunnah," kata Bupati Agam, Andri Warman, Rabu (5/1).


Kegiatan ini diikuti 3 MDTA dan 2 TPQ yang berasal dari MDTA Baiturrahim Parik Putuih, TPQ Al-Jihad Surau Pinang, MDTA Istiqomah Surau Kamba, TPQ Al-Jamiaa’ Bonjol alam, MDTA Mahadul Islami Ampang Gadang. Masing-masing MDTA atau TPQ mengirim yang 10 peserta laki-laki dan 10 peserta perempuan dengan total jumlah peserta secara keseluruhan sebanyak 100 orang.


Andri berharap melalui kegiatan didikan subuh ini anak-anak dapat menjadi pribadi yang mandiri. Ia ingin didikan subuh ini tetap dilestarikan eksistensinya karena didikan subuh memiliki fungsi yang dapat membentuk karakter bagi anak-anak sejak usia dini menuju Agam yang lebih Madani.


"Didikan subuh dipercaya meningkatkan pendidikan dalam bidang agama dan menjadikan anak-anak yang mandiri," ujar Andri.


Dengan didikan Subuh, diharapkan generasi muda dapat belajar ilmu agama dengan baik, agar menjadi umat Islam yang seutuhnya, yang sesuai dengan tuntunan Al qur'an dan Sunnah.


Sekilas Tentang Didikan Subuh

Di Sumatera Barat, didikan subuh sudah dimulai sejak tahun 1962. Didikan Subuh ini berlangsung tiap hari Ahad selesai shalat subuh berjamaah di masjid, sampai kira-kira antara jam 08.00 - 09.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak usia SD/SMP. Di dalam kegiatan yang dibimbing oleh satu atau lebih ustadz/ustadzah anak-anak dibimbing agama dengan materi bermacam-macam seperti tilawah al-Quran, hadits-hadits, sejarah nabi/sejarah Islam, dan lain-lain.


Didikan Subuh ini sekarang masih berjalan. Hanya saja animo dan semangat para pelajar untuk mengikutinya tidak seperti dulu. Ada berbagai faktor penyebabnya barangkali. Misalnya adanya banyak godaan yang memecah konsentrasi anak-anak seperti keberadaan media hiburan seperti TV, film/video, internet, smartphone, dan sebagainya. 


Terlebih dimasa pandemi Covid dan penerapan PPKM yang membatasi jamaah masjid untuk melakukan ibadah secara bersama-sama. Dan lebih dihimbau untuk melakukan sholat di rumah masing-masing, maka kegiatan didikan subuh diistirahatkan untuk beberapa waktu. 


Para orangtua sekarang juga lebih banyak mengakomodir keinginan anak, kurang keras untuk mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan didikan subuh ini dengan serius.


Dengan adanya didikan subuh, maka rata-rata anak-anak di Padang atau Sumbar secara umum paham agama. Paham cara shalat dan ibadah lain. Tentu paham pula cara berdzikir, berdoa dan mengucapkan kalimah-kalimah thayyibah. (*) 

Red. Budi
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Setelah Vakum selama Pandemi, Didikan Subuh di Agam Kembali Dilaksanakan

Iklan