Namun Minangkabau tak hanya memiliki rendang , namun juga memiliki beragam kuliner yang tak kalah menggoda selera dan memanjakan indra perasa.


Perpaduan cita rasa gurih dan pedas dari rempah alami bisa kamu rasakan di setiap makanan khas Sumatera Barat. Tak mengherankan jika masakan Padang menjadi primadona dan mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.


Di antara banyaknya makanan khas Padang, setidaknya ada tujuh makanan yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Ranah Minangkabau. Apa saja itu? Berikut penjelasannya. 

1. Rendang ( Randang) 




Makanan terenak di dunia ini berbahan dasar daging sapi yang kemudian diolah dengan sejumlah bumbu rempah. Di balik rasanya yang bikin nagih, proses memasak rendang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Rendang dihasilkan dari proses memasak selama berjam-jam dengan pemanasan berulang-ulang menggunakan santan hingga kering dan menyisakan potongan daging berwarna hitam pekat.


Proses pemanasan ini menghasilkan rendang dengan tekstur lebih kering, renyah, dan dapat bertahan lama. Pembuatan rendang yang memakan waktu berjam-jam ini bukan tanpa alasan. Rendang sengaja dibuat agar dapat bertahan lama karena menjadi bekal bagi orang Minangkabau saat melakukan tradisi merantau.


Tak kalah menarik, rendang ternyata mempunyai posisi terhormat dalam tatanan masyarakat Minangkabau. Musyawarah dan mufakat merupakan makna filosofis rendang yang berasal dari empat bahan pokok, antara lain dagiang (daging sapi) melambangkan niniak mamak (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan cadiak pandai (kaum intelektual), lado (cabai) melambangkan alim ulama yang tegas mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat. Empat bahan pokok ini menggambarkan keutuhan masyarakat Minangkabau.


2. Sate Padang




Perbedaan paling menonjol antara sate Padang dan sate Madura yang banyak ditemukan di Pulau Jawa terletak pada bumbu sate. Bumbu kuah kental berwarna kuning yang gurih dan pedas dengan aroma rempah jadi ciri khas sate Padang.


Bukan hanya itu, sate Padang juga menggunakan daging sapi yang biasanya dicampur dengan jeroan sapi seperti lidah, usus, paru atau jantung. Uniknya, potongan daging sapi yang digunakan sebenarnya sudah matang saat sate dipanggang. Terakhir sebagai pelengkap, sate Padang disajikan dengan ketupat, kerupuk kulit (kerupuk jangek), dan taburan bawang goreng yang semakin menambah kelezatannya.


Sate Padang diketahui memiliki tiga jenis yang berasal dari tiga daerah yaitu Padang Pariaman, Padang Panjang, dan Padang. Hanya ada sedikit perbedaan antara ketiga jenis sate ini. Sate Padang Pariaman dikenal dengan warna kuah yang cenderung merah karena banyaknya unsur cabai di dalam bumbu. Penggunaan kunyit yang dominan pada sate Padang Panjang membuat warna sate tampak lebih kuning. Sementara sate Padang Kota merupakan perpaduan kedua daerah sebelumnya dan memiliki warna kuah lebih kecokelatan.


Jika sedang berkunjung ke Padang, pastikan kamu mendatangi Sate Mak Syukur. Tempat makan sate Padang legendaris yang sudah ada sejak 1941 ini terletak di Padang Panjang. Nah, kalau sedang di Padang Pariaman, jangan lewatkan Sate Ajo Abas untuk menikmati sate Padang dengan saus kemerahan. Ada juga Sate Danguang-Danguang Nan Lamo yang terkenal dengan kelembutan daging sapinya. Kedai sate ini terletak di daerah Payakumbuh.


3. Dendeng batokok




Salah satu olahan daging sapi yang jadi makanan khas Padang adalah dendeng. Di antara ragam dendeng, ada dua yang sering dijumpai di rumah makan Padang yaitu dendeng batokok dan dendeng balado.


Tokok dalam bahasa Minang memiliki arti memukul. Sesuai dengan namanya, dendeng batokok merupakan daging sapi yang sudah diiris tipis dan direbus dengan bumbu lalu dipukul-pukul hingga jadi pipih. Hal ini agar bumbu lebih meresap ke dalam daging.


Dalam proses pembuatannya, dendeng batokok dipipihkan dengan cobek batu. Setelah itu, daging bisa diolah dengan cara dibakar, direbus, atau digoreng. Biasanya, dendeng batokok bakar mempunyai aroma yang lebih harum. Terakhir, dendeng yang berasal dari Bukittinggi ini dilumuri dengan sambal cabai hijau atau lado mudo.

 

4. Dendeng Balado




Perbedaan mencolok antara dendeng balado dan dendeng batokok terletak diproses pembuatannya. Dendeng balado tidak memerlukan proses memukul daging hingga pipih.


Pertama, daging sapi yang sudah direbus, diiris tipis lalu dijemur. Kemudian digoreng hingga kering. Selanjutnya, daging disiram dengan sambal cabai merah atau sering disebut balado. Tekstur garing dan renyah berpadu dengan cita rasa gurih dan pedas dari dendeng balado bakal bikin siapa pun yang mencicipi ketagihan. 


Dendeng Balado merupakan salah satu masakan Padang yang paling mudah dijumpai di rumah makan Padang. Jadi, kamu bisa mencicipi dendeng balado di setiap rumah makan Padang yang kamu kunjungi.

 

5. Teh talua.




Selain rendang, kuliner khas Sumatera Barat lain yang juga berhasil mendapat penghargaan adalah teh talua. Minuman yang dalam bahasa Indonesia berarti teh telur ini pernah meraih juara tiga dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017 dalam kategori 'Minuman Tradisional Terpopuler'.


Bukan tanpa sebab, cita rasa dan khasiatnya jadi alasan teh talua digemari banyak orang, terutama kaum Adam. Campuran dalam teh talua yang biasanya terdiri dari teh hitam, gula, telur, dan sedikit perasan jeruk nipis sangat cocok untuk menambah stamina.


Teh kebanggaan orang Padang ini juga mempunyai tampilan unik. Dalam satu gelas teh talua kamu bisa melihat empat sampai lima gradasi warna yang tercipta karena proses pembuatannya.


Ya, kamu tidak bisa asal memasukkan semua bahan teh talua begitu saja, ada tahapan yang harus diikuti. Pertama pisahkan kuning dan putih telur. Lalu kocok kuning telur hingga berbusa menggunakan alat tradisional dari lidi atau bambu yang dibentuk menjadi sapu mini. Selanjutnya masukkan teh hitam, gula atau kental manis, dan jeruk nipis yang berguna untuk menghilangkan bau amis dari telur.

 

6. Soto Padang.




Soto merupakan salah satu makanan berkuah khas Indonesia yang paling beragam karena hampir setiap daerah memiliki sajian soto. Dari banyak ragam sajian soto, salah satu yang paling terkenal adalah soto Padang.


Meski memiliki tampilan serupa, soto Padang punya keunikan tersendiri. Dari segi tekstur daging sapi, soto Padang menawarkan daging yang terasa lebih renyah. Rahasianya karena daging sapi dipotong kecil-kecil, dibuat menjadi dendeng, dan digoreng sebelum dihidangkan dalam mangkuk soto Padang.


Selain itu, kaldu sapi dalam soto Padang terasa lebih kuat karena tambahan berbagai rempah. Mulai dari bunga lawang, cengkeh, daun jeruk, hingga kapulaga. Semua bahan ini memberi rasa segar yang khas saat menikmati kaldu soto Padang.


Terakhir, pelengkap soto Padang yang jadi ciri khas adalah kerupuk merah muda. Kerupuk yang terbuat dari tepung tapioka ini semakin memperkaya rasa dan tekstur soto Padang.

 

7. Martabak kubang




Sekilas tidak ada yang berbeda antara martabak kubang dengan martabak telur biasa. Namun perbedaan akan langsung terasa saat gigitan pertama. Racikan daging kaya rempah berpadu dengan gurih adonan telur dan renyahnya kulit martabak kubang bakal bikin nafsu makan naik.


Racikan martabak yang dikenal juga dengan nama martabak Mesir ini pertama kali diperkenalkan ke masyarakat Minang oleh keturunan Arab dan India. Dulu, orang Minang menganggap para pedagang martabak ini adalah orang Mesir. Kesalahpahaman ini yang akhirnya menciptakan nama martabak Mesir. Sedangkan kubang merupakan nama sebuah daerah di Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.


Tak hanya nama, perpaduan Timur Tengah dan Minang juga terasa dalam isian martabak kubang. Menggunakan cacahan daging rendang atau daging sapi yang ditumis dengan rempah, martabak kubang punya cita rasa khas yang bikin kangen. Rasanya akan semakin kaya saat dicelupkan dalam kuah asam berbahan dasar kecap.


Itu dia tujuh makanan khas Padang yang wajib kamu coba sekali seumur hidup. Dari ketujuh makanan di atas, mana yang paling ingin kamu coba? Atau sudah ada yang jadi makanan favoritmu?


Apa pun itu, beragam makanan khas Minangkabau di atas jadi bukti betapa kayanya kuliner Indonesia. Bukan cuma soal cita rasa, ragam kuliner tradisional ini juga menyimpan budaya dan sejarah yang harus dijaga agar tetap lestari.(brilio)